Rabu, 11 Januari 2012

Kutipan,daftar pustaka dan abstrak



1.kutipan
            Kutipan adalah pengulangan satu ekspresi sebagai bagian dari yang lain, terutama ketika ekspresi dikutip terkenal atau eksplisit dihubungkan dengan kutipan ke sumber aslinya, dan ditandai oleh (diselingi dengan) tanda kutip.
Cara Menulis Kutipan Dengan Benar

            Penulisan dan pencantuman kutipan dengan pola Harvard ditandai dengan menuliskan nama belakang pengarang, tahun terbit, dan halaman buku yang dikutip di awal atau di akhir kutipan. Data lengkap sumber yang dikutip itu dicantumkan pada daftar pustaka. Ada dua cara dalam mengutip, yakni langsung dan tidak langsung. Kutipan langsung adalah mengutip sesuai dengan sumber aslinya, artinya kalimat-kalimat tidak ada yang diubah. Disebut kutipan tidak langsung jika mengutip dengan cara meringkas kalimat dari sumber aslinya, namun tidak menghilangkan gagasan asli dari sumber tersebut.

 Contoh kutipan Langsung

            Argumentasi adalah suatu bentuk retorika yang berusaha untuk mempengaruhi sikap dan pendapat orang lain, agar mereka itu percaya dan akhirnya bertindak sesuai dengan apa yang diinginkan oleh penulis atau pembicara (Keraf, 1983: 3). ( Contoh kutipan Langsung 1# )
-------------------------------------------------------
            Menurut Gorys Keraf dalam bukunya Argumentasi dan Narasi (1983:3), argumentasi adalah suatu bentuk retorika yang berusaha untuk mempengaruhi sikap dan pendapat orang lain, agar mereka itu percaya dan akhirnya bertindak sesuai dengan apa yang diinginkan oleh penulis atau pembicara. ( Contoh kutipan Langsung 2# )
--------------------------------------------------------
            Argumentasi adalah suatu bentuk retorika yang berusaha untuk mempengaruhi sikap dan pendapat orang lain, agar mereka itu percaya dan akhirnya bertindak sesuai dengan apa yang diinginkan oleh penulis atau pembicara 1 ( Contoh kutipan Langsung 3# )


Contoh kutipan Tidak Langsung
            Seperti dikatakan oleh Gorys Keraf (1983:3) bahwa argumentasi pada dasarnya tulisan yang bertujuan mempengaruhi keyakinan pembaca agar yakin akan pendapat penulis bahkan mau melakukan apa yang dikatakan penulis. ( Contoh kutipan Tidak Langsung 1# )
-------------------------------------------------------
            Argumentasi pada dasarnya tulisan yang bertujuan mempengaruhi keyakinan pembaca agar yakin akan pendapat penulis bahkan mau melakukan apa yang dikatakan penulis (Keraf, 1983:3). ( Contoh kutipan Tidak Langsung 2# )
-------------------------------------------------------
            Argumentasi pada dasarnya tulisan yang bertujuan mempengaruhi keyakinan pembaca agar yakin akan pendapat penulis bahkan mau melakukan apa yang dikatakan penulis1). ( Contoh kutipan  Tidak Langsung 3# )

            Seperti halnya penulisan data, penulisan kutipan (referensi) ini juga harus menyebutkan sumber kutipan tersebut. Seperti contoh di atas menyebutkan bahwa sumber diambil dari buku karangan Gorys Keraf, yang terbit pada tahun 1983, dan sumber tersebut terdapat di halaman 3. Informasi mengenai penerbit dan judul buku dapat dilihat di Daftar Pustaka atau Bibliografi. Pada contoh terakhir hanya ditulis angka 1, menyatakan bahwa keterangan sumber dicantumkan di bawah halaman yang disebut dengan catatan kaki.

2.Daftar Pustaka
            Dalam pembuatan makalah, paper atau buku kita perlu mencantumkan referensi-referensi atau sumber-sumber dari tulisan kita, itulah yang disebut dengan daftar pustaka. Daftar pustaka merupakan daftar sejumlah buku acuan atau referensi yang menjadi bahan utama dalam suatu tulisan, baik tulisan ilmiah maupun non ilmiah. Selain buku, majalah, surat kabar, catatan harian, dan hasil pemikiran ilmuan juga dapat dijadikan sebagai referensi dalam menulis.


Cara Menulis Daftar Pustaka
            Berikut ini merupakan contoh dari bagaimana penulisan daftar pustaka pada penulisan makalah, skripsi atau penelitian dan lain sebagainya.
1. Penulisan daftar pustaka dalam pengambilan data dari internet, pertama; tulis nama, kedua; tulis (tahun buku atau tulisan dibuat dalam tanda kurung) setelah itu beri (tanda titik), ketiga; tulis judul buku/tulisannya lalu beri (tanda titik) lagi, keempat; tulis alamat websitenya gunakan kata (from) untuk awal judul web dll setelah itu beri tanda koma, kelima; tulis tanggal pengambilan data tersebut ok. Seperti contoh dibawah ini:
2. Penulisan daftar pustaka dalam pengambilan data dari buku, pertama; penulisan nama untuk awal menggunakan huruf besar terlebih dahulu setelah nama belakang ditulis beri (tanda koma), dimulai dari nama belakang lalu beri (tanda koma) dan dilanjutkan dengan nama depan, kedua; tahun pembuatan atau penerbitan buku, ketiga; judul bukunya ingat ditulis dengan mengunakan huruf miring setelah judul gunakan (tanda titik), keempat; tempat diterbitkannya setelah tempat penerbitan gunakan (tanda titik dua), dan kelima; penerbit buku tersebut diakhiri dengan (tanda titik). Seperti contoh dibawah ini:
  • Peranginangin, Kasiman (2006). Aplikasi Web dengan PHP dan MySql. Yogyakarta: Penerbit Andi Offset.
  • Soekirno, Harimurti ( 2005). Cara Mudah Menginstall Web Server Berbasis Windows Server 2003. Jakarta: Elex Media Komputindo.
3. Penulisan daftar pustaka yang lebih dari satu/dua orang penulis dalam buku yang sama. Pertama  tulis nama belakang dari penulis yang pertama setelah nama belakang beri (tanda koma) lalu tulis nama depan jika nama depan berupa singkatan tulis saja singkatan itu setelah nama pertama selesai beri (tanda titik) lalu beri (tanda koma) untuk nama kedua / ketiga ditulis sama seperti nama sali alis tidak ada perubahan, yang berubah penulisannya hanya orang pertama sedangkan orang kedua dan ketiga tetap. Setelah penulisan nama kedua selesai, nah jika tiga penulis gunakan tanda dan (&) pada nama terakhir begitupula jika penulisnya hanya dua orang saja, setelah penulisan nama selesai, Kedua; tahun pembuatan atau cetakan buku tersebut dengan diawali [tanda kurung buka dan kurung tutup/ (  )] setelah itu beri (tanda titik). Ketiga; judul buku atau karangan setelah itu beri (tanda koma) dan ditulis dengan huruf miring ok. keempat; yaitu penulisan tempat penerbitan/cetakan setelah itu beri (tanda titik dua : ) dan terakhir kelima; nama perusahaan penerbit buku atau tulisan tersebut dan diakhiri (tanda titik) ok.  Untuk gelar akademik tidak ditulis dalam penulisan daftar pustaka. Nah ini contohnya Seperti dibawah ini:
  • Suteja, B.R., Sarapung, J.A, & Handaya, W.B.T. (2008). Memasuki Dunia E-Learning, Bandung: Penerbit Informatika.
  • Whitten, J.L.,Bentley, L.D., Dittman, K.C. (2004). Systems Analysis and Design Methods. Indianapolis: McGraw-Hill Education.
            Perlu diingat juga untuk penulisan daftar pustaka yang banyak harus berurutan penulisannya. Nama dari sumber yang diambil sebagai daftar putaka ditulis berdasarkan urutan Abjad dari nama masing-masing tersebut, dimulai dengan Abjad A-Z itulah urutan penulisan daftar pustaka yang baik yaitu sesuai dengan urutan nama-namanya.

3.Abstrak
            Abstrak merupakan penyajian singkat mengenai isi tulisan sehingga pada tulisan
ia menjadi bagian tersendiri. Abstrak berfungsi untuk menjelaskan secara singkat kepada
pembaca tentang apa yang terdapat dalam suatu tulisan. Pada umumnya abstrak
diletakkan pada bagian awal sebelum bab-bab penguraian. Menurut sifatnya, abstrak
dapat dibagi menjadi abstrak yang bersifat deskriptif yang dalam Bahasa Inggris disebut
Abstract dan abstrak yang bersifat informatif. Abstrak informatif terbagi menjadi
ringkasan (precise) dan ikhtisar (summary). Dalam tulisan ilmiah yang disusun untuk
memperoleh gelar lewat penelitian seperti skripsi, tesis dan disertasi, umumnya jenis
abstrak yang digunakan adalah yang berwujud ringkasan, sedangkan ikhtisar lebih
banyak digunakan pada tulisan ilmiah yang diterbitkan dalam bentuk buku.


Abstrak Deskriptif atau Abstract

            Sebagai abstrak deskriptif, Abstrak hanya menyajikan uraian yang sangat singkat
tentang isi tulisan tanpa menyatakan apa yang dibahas dalam aspek-aspek yang tercakup
pada tulisan itu sendiri. Dengan kata lain, untuk menjelaskan gagasan utama yang
terdapat pada tulisan, Abstrak cukup disusun dalam kalimat tunggal sehingga Abstrak
tidak memerlukan perincian yang bersifat detil ataupun contoh-contoh yang bersifat
ilustratif. Pandangan penulis tentang karyanya pun tidak akan tampak dalam Abstrak.
Pendek kata, pada Abstrak penulis hanya menyajikan hal-hal yang bertalian dengan
topik atau menyajikan semata-mata tentang problematika yang terdapat dalam
tulisannya.Berikut di bawah ini merupakan satu contoh abstrak yang diambil dari artikel
3 yang ditulis oleh Djoni Dwijono, “Mendayagunakan Komputer Pribadi secara Maksimal
dengan Ergonomics” dalam Buletin Informatika No. 13 tahun III/1997, hlm. 74 :
Konsep Ergonomics telah melahirkan inovasi-inovasi yang baru di bidang disain
mesin dan selalu berkembang dari waktu ke waktu agar mampu menghasilkan mesin
yang benar-benar memaksimalkan kemampuan dan daya kerja manusia. Akan tetapi
dalam perkembangannya, ergonomics tidak hanya meliputi disain mesin melainkan juga
meliputi cara kerja, prosedur-prosedur maupun lingkungan yang mendukung usaha kerja
manusia berkat penelitian, pengembangan, dan inovasi yang kreatif.

Abstrak Informatif: Ringkasan (Precise)
           
            Ringkasan merupakan penyajian singkat tentang isi tulisan dengan
memperlihatkan urutan dari isi atau bab-bab yang terdapat dalam tulisan. Dalam
bentuknya yang singkat itu, urutan tentang isi atau bab-bab tulisan disajikan secara
proporsional. Pada prinsipnya di dalam ringkasan, gagasan dan pendekatan penulis telah
tampak dan problematika berikut upaya pemecahan yang ada dalam tulisan disajikan
berurutan sesuai bab-bab yang ada. Adakalanya ilustrasi juga disertakan dalam ringkasan.
Adapun ringkasan dapat dicontohkan dari karya terjemahan yang berjudul Komputer:
Tantangan Baru di Bidang Hukum yang diterbitkan oleh Airlangga Universiti Press pada
tahun 1991 :
            Pembaca tidak harus memiliki pengetahuan yang mendalam baik dalam bidang
Ilmu Hukum maupun Ilmu Informatika karena buku ini hanya menyajikan suatu sudut
pandang sederhana tentang perubahan yang terjadi dalam ketentuan-ketentuan di bidang
hukum dengan meluasnya penggunaan komputer.
Bab pertama berisi uraian singkat mengenai cara kerja komputer dan empat bab
berikutnya menguraikan akibat-akibat yuridis dari pengunaan komputer ditinjau dari
Hukum Perdata, Hukum Pidana, dan Hukum Tata Negara. Dari bab lima hingga bab
delapan berisi uraian yang meliputi cara kerja komputer, bank data, otomatisasi oleh
penguasa hingga peran komputer di bidang pendidikan yang kesemuanya dapat menjadi
titik perhatian para ahli hukum maupun perancang undang-undang.
Akhirnya buku ini lebih merupakan sumbang pemikiran agar ilmu hukum dan
praktek hukum mampu menjawab tantangan jaman karena masyarakat yang senantiasa
berubah.

Abstrak Informatif: Ikhtisar (Summary)

            Abstrak yang berbentuk ikhtisar sebenarnya sering digunakan para penulis dalam
membuat kutipan secara tidak langsung ataupun di dalam menyimpulkan suatu uraian.
Sebagai salah satu bentuk abstrak, ikhtisar juga merupakan penyajian singkat tentang isi4
tulisan namun tidak mempertahankan urutan bab-bab yang ada seperti halnya pada
ringkasan. Dengan demikian, problematika dan upaya pemecahan yang tersaji dalam
tulisan dijelaskan secara ringkas dan bebas tanpa memberikan penjelasan mengenai isi
dari seluruh tulisan secara proporsional. Ilustrasi pun kadang juga diperlukan dalam
sebuah ikhtisar.
            Dari uraian mengenai Abstrak, Ringkasan, dan Ikhtisar, maka dapat diketahui
bahwa uraian yang disajikan baik dalam bentuk ringkasan maupun ikhtisar sifatnya tidak
sesingkat abstrak. Selain gagasan utama yang dikandung dalam tulisan, pada ringkasan
maupun ikhtisar disertakan ilustrasi untuk menjelaskan aspek-aspek yang dibahas dalam
tulisan. Pada ringkasan sekalipun penyajiannya menurut bab-bab yang ada, namun
adakalanya mengabaikan bab yang kurang penting seperti halnya pada penyusunan
ikhtisar
.
Panjang Abstrak
            Tidak terdapat patokan yang absolut mengenai besar kecilnya ringkasan maupun
ikhitisar namun bagi penulis pemula dapat mempergunakan patokan seperti misalnya
apabila jumlah halaman tulisan adalah 250 halaman, maka proporsi untuk ringkasan atau
ihtisar dapat diperkirakan dengan menggunakan rumus di bawah ini :
Jumlah halaman X baris setiap halaman X kata dalam dalam satu baris.
(250 X 25 X 9 ) = 56.250 kata
maka jumlah halaman ringkasan atau ikhtisar yang dibutuhkan adalah :
56.250 : (25X9) = 250 kata = ± 1,1 halaman berukuran kuarto
dalam 1 spasi atau±2,5 halaman dalam 2 spasi pada kertas berukuran kuarto
Patokan untuk menentukan jumlah baris dalam satu halaman maupun jumlah kata
dalam satu baris seperti digunakan pada contoh di atas adalah berasal dari standar
masyarakat ilmiah bahwa huruf yang dipakai untuk karya ilmiah adalah berukuran
PICA pada mesin ketik atau sama dengan jenis huruf Times New Roman 12 pada
program pengolah kata MS Word dan sejenisnya.Rumus untuk menentukan ukuran ringkasan atau ikhtisar seperti di atas hanyalahgambaran umum yang tidak perlu ditetapkan secara ketat karena yang penting adalahukuran dan keseimbangan proporsional dengan besar tebal tipisnya sebuah tulisan.

Sumber :
http://faisal14.wordpress.com/2009/03/02/cara-menulis-daftar-pustaka/
lecturer.ukdw.ac.id/othie/Abstrak-kesimp-saran.pdf


Tidak ada komentar:

Posting Komentar